Ini bukan tentang membuat film yang standar atau yang paling tepat. Ini adalah cara paling mudah untuk yang samasekali belum pernah bikin film. Gampangnya…ini adalah bagaimana cara kita mulai bikin film.
Pertama-tama yang dilakukan adalah:
Tonton film favoritmu
Kalau mau bikin film harus sudah pernah nonton film. Bisa di bioskop (paling dianjurkan!), di TV atau di internet. Dari situ kamu akan dapat ide, referensi dan gambaran film yang baik itu kayak gimana.
Tulis naskah
Tulislah cerita pendek. Cerita yang kamu ingin buat film. Kalau nggak ada cerita, maka kamu nggak akan bisa bikin film.
Tulislah cerita kamu dengan detail: setiap dandanan tokohnya,deskripsi lokasi dan kejadian, seolah kita benar-benar melihatnya di layar. Gunakan imajinasi.
Setelah kamu rasa ceritamu bagus dan kamu bisa bayangin filmnya jadi, saatnya tulis naskah.
Kalau kamu nggak pernah baca naskah untuk film, cara paling gampang adalah mencontek naskah yang asli. Kamu bisa cari di internet.
Atau kalau kamu malas, tulislah kembali cerita pendek kamu tadi dalam beberapa bagian yang disebut adegan atau “scene”. Paling gampangnya, tiap scene berarti satu kejadian di satu lokasi.
Kumpulkan peralatan
Alat bikin film paling dasar hanyalah kamera dan alat editing. Kamu bisa pinjam, beli, nyolong (haram!).
Kamera kamu bisa pakai jenis dan merk apapun pokoknya bisa rekam video lebih dari 1 menit.
Alat editing adalah komputer atau laptop.
Pelajari cara memakai kamera. Kamu harus tahu cara menyalakan dan mematikan. Kamu harus tahu tombol mana yang untuk merekam video. Kamu harus tahu tombol mana untuk mulai dan stop merekam. Kamu harus tahu caranya memindahkan file video dari kamera ke komputer.
Selain kamera kamu mungkin butuh lampu dan lain-lain.
Rencanakan syuting
Cari lokasi yang sesuai dengan film kamu. Lokasi harus aman, nggak ada penjahatnya, nggak ada binatang buasnya. Kecuali kamu mau syuting terus mati. Biasanya lokasi yang dekat rumah cukup enak buat syuting.
Kumpulkan aktor yang mau kamu ajak bikin film. Kalau nggak ada duit buat bayar mereka, bilang terus terang. Jangan nipu. Kasih mereka naskahnya dan jelaskan apa saja yang harus mereka lakukan sesuai adegan.
Rencanakan adegan mana yang nanti akan diambil duluan dan belakangan. Kamu pertimbangkan berdasarkan perasaan kamu, mana yang paling mudah atau mana yang paling susah. Buat janji kapan syuting mau dilakukan.
Syuting
Kumpul di tempat yang sudah direncanakan. Mulailah syuting.
Syuting biasanya diawali dengan aba-aba “camera rolling”. Artinya kamera mulai menyala dan aktor bersiap-siap. Lalu “Action”.
Saat “action” diteriakkan, aktor sudah mulai akting. Aturannya sederhana, pokoknya aktor jangan sampai lihat ke lensa kamera. Kalau aktornya sudah selesai, kita akan teriak “cut!”. Saat itu aktor stop akting dan kamera berhenti merekam. “Cut” juga bisa diteriakkan kalau aktornya salah akting.
Karena durasi baterai kamera terbatas, lakukan syuting dengan cermat. Secara umum satu adegan di satu lokasi sebaiknya dirampungkan hari itu juga. Ini buat jaga-jaga kalau besok aktornya kapok syuting bareng kamu.
Kalau syutingnya udah rampung, kamu bisa teriak “bungkus!”
Edit
Kalau seluruh agenda syuting sudah rampung, masukkan file videonya ke komputer.
Untuk mengedit ada banyak software, dari yang paling gampang sama yang paling rumit.
Pelajari cara memotong, menggabungkan video dan musik, video dengan audio (suara), cara memberi tulisan dan lain-lain.
Kalau nggak mau repot, cari teman yang bisa ngedit, lalu perintahkan dia menyusun video berdasarkan naskah yang kamu buat. Hasil akhir film kamu nanti akan menjadi satu file video.
Pamerkan
Kalau filmmu sudah jadi, pamerkan ke filmmaker keren yang tidak suka menghina pemula (seperti yang nulis artikel ini). Nanti kamu akan dapat masukan untuk membuat film yang lebih baik lagi. Atau bisa jadi dia akan meminjamimu alat-alat yang lebih layak.
Sudah sana bikin film gih!
Post a Comment