Physical Acting: Akting yang menggunakan kecerdasan gerak tubuh
Physical acting adalah jenis akting dimana selain ekspresi emosi, aktor juga menggunakan ketrampilan gerak tubuhnya. Contoh yang paling jelas adalah aktor film laga (seperti Jet Li, Jackie Chan), aktor komedi slapstick (seperti Buster Keaton) dan aktor film musical dance (seperti Gene Kelly, Patrick Swayze).
Physical acting dengan kata lain adalah akting dimana sang aktor “do their own stunts.” Hanya sedikit aktor yang dikenal bisa melakukan physical acting ini. Kebanyakan digantikan oleh stuntman maupun stand in (aktor pengganti untuk adegan non laga).
Kebetulan saya demen banget ama yang namanya physical acting. Jadi dalam kurikulum film (dan teater) yang saya bagikan ke teman-teman komunitas biasanya juga berisi latihan fisik (beladiri). Nah sekarang saya ingin sedikit menyinggung soal bikin film laga. Yang mau saya bicarain adalah aspek fisiknya dulu ya. Insyaallah saya juga akan menulis soal film laga: antara kualitas cerita dan pameran baku hantam.
Tarung dalam Film
Meski tarung dalam film itu dirancang, nggak beneran, ada baiknya aktor juga belajar beladiri yang betulan. Ini meminimalisir cedera dan memudahkan kerja sinematografer. Kalau aktornya masih payah dalam bergerak atau mengatur postur, sinematografer yang kelabakan merekayasa tata kamera. Editor juga bakal mumet kebanyakan memangkas gambar.
Meski tarung dalam film itu dirancang, nggak beneran, ada baiknya aktor juga belajar beladiri yang betulan. Ini meminimalisir cedera dan memudahkan kerja sinematografer. Kalau aktornya masih payah dalam bergerak atau mengatur postur, sinematografer yang kelabakan merekayasa tata kamera. Editor juga bakal mumet kebanyakan memangkas gambar.
Kami sendiri biasanya dari awal mengedukasi aktor bahwa ada perbedaan antara tarung film dan tarung asli.
Koreografi laga dalam film selalu terikat oleh 3 hal:
-Koreografi itu sendiri
-Tata kamera/sinematografi
-Editing.
Penting sekali bagi aktor (laga terutama) untuk memiliki dasar beladiri.
Jadi nggak ada ruginya juga aktor umum berlatih beladiri secara benar. Kami kalau bikin film laga pasti melatih aktor pemula minimal satu bulan. Kami melatih posture, fight attitude, power dan mimic expression mereka. Memang lebih gampang melatih atlet yang udah bisa beladiri tapi kebanyakan mereka lebih susah dilatih akting. Sementara aktor yang baik haruslah juga "cerdas" secara fisik. Dalam latian keaktoran maupun teater, materi latihan beladiri sama pentingnya seperti tari dan nyanyi.
Stunts
Stunts adalah adegan-adegan yang beresiko secara fisik. Stunts bisa berupa gerakan dengan level kesulitan tinggi (misalnya akrobatik) maupun yang hanya butuh nyali dan serta perhitungan (semacam lompat dan jatuh). Bikin adegan stunt untuk film indie harus lebih cermat. Nggak ada asuransi dan nggak ada biaya untuk mengamankan diri. Jadi harus pinter-pinter mengontrol situasi dengan perlengkapan yang minim. Keep safe!
Yang paling awal kami lakukan ketika bikin film yang ada adegan stunt beresiko adalah KALKULASI.
Kita memperhitungkan semua kemungkinan atau resiko dari yang paling ringan hingga terparah. Jelas kami tak akan ambil resiko untuk beradegan bahaya yang tak bisa kami kontrol. Sebenarnya sih bukan soal kalo stuntmannya celaka. Yang susah itu gimana caranya ngomong ke orangtuanya ntar.
Bayangin gimana ngomongnya coba...
"Bu, anaknya jatuh dari helikopter saat main film kami..."
(guyon, Oooom...)
So, konco....Kami tak akan ambil resiko dimana aktor bisa cedera fisik yang sampai masuk rumah sakit. Kalau luka kecil atau baret-baret sih nggak papa lah.
![]() |
Action! |
![]() |
Merangkak sisi kiri mobil yang kondisi jalan |
![]() |
Lawan telah menunggu |
![]() |
Fight! |
![]() |
Lalu lalang pengendara lain menyaksikan laga di atas bak mobil |
Pleeeeease don't try our stunts on your drama film!!!!
Setelah kalkulasi dilakukan dengan matang. Kemudian kami akan mengakali bagaimana adegan itu bisa dilakukan dengan 99,0% AMAN. Realistis aja....kami masih ingin terus bikin film. Nggak lucu dong kalo kegiatan kami berhenti permanen gara-gara kapok oleh kecerobohan kita sendiri.
Tim stuntman kami dulu punya motto "Berani dan Bego itu BEDA TIPIS!!!"
Jadi keep smart dalam melakukan adegan yang terlihat nekad. But be brave to be creative.
Physical acting adalah jenis akting dimana selain ekspresi emosi, aktor juga menggunakan ketrampilan gerak tubuhnya. Contoh yang paling jelas adalah aktor film laga (seperti Jet Li, Jackie Chan), aktor komedi slapstick (seperti Buster Keaton) dan aktor film musical dance (seperti Gene Kelly, Patrick Swayze).
Physical acting dengan kata lain adalah akting dimana sang aktor “do their own stunts.” Hanya sedikit aktor yang dikenal bisa melakukan physical acting ini. Kebanyakan digantikan oleh stuntman maupun stand in (aktor pengganti untuk adegan non laga).
Kebetulan saya demen banget ama yang namanya physical acting. Jadi dalam kurikulum film (dan teater) yang saya bagikan ke teman-teman komunitas biasanya juga berisi latihan fisik (beladiri). Nah sekarang saya ingin sedikit menyinggung soal bikin film laga. Yang mau saya bicarain adalah aspek fisiknya dulu ya. Insyaallah saya juga akan menulis soal film laga: antara kualitas cerita dan pameran baku hantam.
Tarung dalam Film
Meski tarung dalam film itu dirancang, nggak beneran, ada baiknya aktor juga belajar beladiri yang betulan. Ini meminimalisir cedera dan memudahkan kerja sinematografer. Kalau aktornya masih payah dalam bergerak atau mengatur postur, sinematografer yang kelabakan merekayasa tata kamera. Editor juga bakal mumet kebanyakan memangkas gambar.
Meski tarung dalam film itu dirancang, nggak beneran, ada baiknya aktor juga belajar beladiri yang betulan. Ini meminimalisir cedera dan memudahkan kerja sinematografer. Kalau aktornya masih payah dalam bergerak atau mengatur postur, sinematografer yang kelabakan merekayasa tata kamera. Editor juga bakal mumet kebanyakan memangkas gambar.
Kami sendiri biasanya dari awal mengedukasi aktor bahwa ada perbedaan antara tarung film dan tarung asli.
Koreografi laga dalam film selalu terikat oleh 3 hal:
-Koreografi itu sendiri
-Tata kamera/sinematografi
-Editing.
Penting sekali bagi aktor (laga terutama) untuk memiliki dasar beladiri.
Jadi nggak ada ruginya juga aktor umum berlatih beladiri secara benar. Kami kalau bikin film laga pasti melatih aktor pemula minimal satu bulan. Kami melatih posture, fight attitude, power dan mimic expression mereka. Memang lebih gampang melatih atlet yang udah bisa beladiri tapi kebanyakan mereka lebih susah dilatih akting. Sementara aktor yang baik haruslah juga "cerdas" secara fisik. Dalam latian keaktoran maupun teater, materi latihan beladiri sama pentingnya seperti tari dan nyanyi.
Stunts
Stunts adalah adegan-adegan yang beresiko secara fisik. Stunts bisa berupa gerakan dengan level kesulitan tinggi (misalnya akrobatik) maupun yang hanya butuh nyali dan serta perhitungan (semacam lompat dan jatuh). Bikin adegan stunt untuk film indie harus lebih cermat. Nggak ada asuransi dan nggak ada biaya untuk mengamankan diri. Jadi harus pinter-pinter mengontrol situasi dengan perlengkapan yang minim. Keep safe!
Yang paling awal kami lakukan ketika bikin film yang ada adegan stunt beresiko adalah KALKULASI.
Kita memperhitungkan semua kemungkinan atau resiko dari yang paling ringan hingga terparah. Jelas kami tak akan ambil resiko untuk beradegan bahaya yang tak bisa kami kontrol. Sebenarnya sih bukan soal kalo stuntmannya celaka. Yang susah itu gimana caranya ngomong ke orangtuanya ntar.
Bayangin gimana ngomongnya coba...
"Bu, anaknya jatuh dari helikopter saat main film kami..."
(guyon, Oooom...)
So, konco....Kami tak akan ambil resiko dimana aktor bisa cedera fisik yang sampai masuk rumah sakit. Kalau luka kecil atau baret-baret sih nggak papa lah.
![]() |
Action! |
![]() |
Merangkak sisi kiri mobil yang kondisi jalan |
![]() |
Lawan telah menunggu |
![]() |
Fight! |
![]() |
Lalu lalang pengendara lain menyaksikan laga di atas bak mobil |
Pleeeeease don't try our stunts on your drama film!!!!
Setelah kalkulasi dilakukan dengan matang. Kemudian kami akan mengakali bagaimana adegan itu bisa dilakukan dengan 99,0% AMAN. Realistis aja....kami masih ingin terus bikin film. Nggak lucu dong kalo kegiatan kami berhenti permanen gara-gara kapok oleh kecerobohan kita sendiri.
Tim stuntman kami dulu punya motto "Berani dan Bego itu BEDA TIPIS!!!"
Jadi keep smart dalam melakukan adegan yang terlihat nekad. But be brave to be creative.