KONG: SKULL ISLAND (2017, Jordan Vogt-Roberts)

Setelah ngantuk berat nonton Godzilla bikinan Gareth Edwards, harapan saya cerah lagi setelah nonton KONG: SKULL ISLAND. Ini film kaiju murni, nggak pake ribet character development ama intricated plot. Kaijunya nggak sok misterius dan muncul malem-malem. Di awal-awal scene wujudnya udah langsung ketahuan. Disain Kong lebih mendekati versi aslinya, yakni monyet raksasa berjalan tegak (dan tanpa titit). Sayangnya makhluk-makhluknya nggak seaneh dan sebanyak di film Peter Jackson. Bahkan kaiju kadal bipedal yang jadi musuh Kong menurut selera saya kurang badass bentuknya. Ada beberapa scene yang bikin saya excited. Yaitu aerial shot yang mengingatkan pada adegan Jurassic Park saat John Hammond membawa Dr. Grant ke Isla Nubar. Tidak semegah Apocalypse Now namun sebanding sama Platoon.

Kong melawan cicak raksasa


Baik kisah Godzilla dan Kong adalah metafor untuk perimbangan kekuatan alam, semacam Yin dan Yang. Jika kita merusak alam, ia akan bereaksi kembali dengan besar tenaga sebanding untuk membuat posisi semesta seimbang. Itulah yang membuat saya menyukai film Kong ini. Kehadirannya di sebuah pulau yang tertutup badai petir bukan sekadar soal makhluk besar yang suka ngamuk. Kong adalah penyeimbang kekuatan yang tak kalah mengerikannya, si kadal buntung. Kehadiran tim peneliti plus militer ke pulau itu juga bukan tanpa alasan yang kuat. Mereka berlomba agar nggak kedahuluan sama Rusia. Jadi ide cerita menggelikan seperti "tim pencari monster" terasa sangat masuk akal dan meyakinkan di film ini.

Buat saya pribadi, backstory yang solid lah yang bikin saya tergila-gila sama kaiju. Sampe-sampe saya tuh koleksi figure, bikin patung, nggambar dll. bertema kaiju. Godzilla adalah favorit awal saya. Kayaknya saya juga akan memasukkan Kong ke dalam daftar saya.

Okay. these what I can say about Kong.

Apike:
-Kong super badass, jago atletik dan MMA.
-Signature tepuk dada KingKong klasik ada dan keren
-Pertarungan kaiju terjadi siang terang benderang, nggak gelap-gelapan
-Kong jembutnya di sekujur badan, jadi tititnya kagak dipamerin
-Unsur klasik karakter Kong, kayak demen ama cewek masih dipertahankan dalam porsi nggak lebay
-Kong: Skull Island lebih kuat bercerita soal Kong daripada para karakter manusianya. Gak papa, emang film kaiju, bukan drama dengan bintang tamu kaiju.
-Di film ini nyawa manusia lumayan murah, entah itu bikin bagus atau enggak
-Karakter yang diperankan Samuel L. Jackson ngena banget, bikin jengkel, marah
-Post creditnya bikin para kaiju lovers merinding

Kurange:
-Musuh utamanya kurang sangar penampakannya, kayak cicak kesetrum garing
-Koreografi laganya lebay dan hiperkinetik
-Kurang banyak monster-monster pendamping, kurang aneh
-Karakter manusianya tipis-tipis, meski fokus kita si Kong tapi eman aja kalo mereka cuma jadi pion-pion plot
-Alam Skull Island-nya kurang liar. Masih liar alamnya versi Peter Jackson
-Kebudayaan penduduk nativenya kurang dieksplor, misalnya kenapa mereka gak pernah bicara

Kesimpulan:
-Recommended for monster/kaiju fans but not for film critic cerewet yang suka nuntut macem-macem.

Artikel dengan kata kunci terkait:

Bagikan artikel ini :

Post a Comment

 
Copyright © 2011.   JAVORA INSTITUTE - All Rights Reserved