Yang utama dari suatu film bagi saya adalah “apa yang bisa saya dapat” dari menontonnya.
-Apakah film itu menghibur?
-Apakah film itu membuat saya terus mengingatnya?
-Apakah film itu memberi pengaruh tertentu bagi saya?
Jika sebuah film memberikan perpaduan ketiga dampak itu, maka saya anggap ia film terbaik (versi saya).
Bagi yang bertanya lebih serius soal film, saya sering berbagi metode dalam mensistematisasi referensi film. Ini karangan saya sendiri aja. Ya, karena saya emang belajar film kebanyakan dari nonton film. Jadi gimana caranya mensistematisasi asupan film kita, biar kita “melek film”?
SELALU MULAI DARI FIM YANG PALING KITA DEMEN.
Ini bikin proses belajar jadi asyik. Ngapain nonton film yang nggak ada ngaruhnya ama kita? Menghibur enggak, dapet pencerahan juga enggak...
Oke, berikut metode saya. Anak yang sekolah film mungkin diajari sistem yang lebih rinci. Ndak paham saya. Referensi film kita bagi dalam 3 lingkaran berlapis. Lingkaran ini saya namain:
3 LINGKARAN PENONTON FILM
(bisa dilihat diagramnya)
Sebelumnya perlu saya wanti-wanti, proses saya ini Hollywood centered. Karena asupan saya awal-awal adalah itu. Tidak masalah kalo anda menggantinya dengan Bollywood, Hongkong, Korea dll. MULAI DARI YANG ANDA SUKA. Ingat itu :)
LINGKARAN PERTAMA: AWAM
Ini adalah wilayahnya mereka yang nonton film cuma buat hiburan, setelah pulang mereka gak peduli itu film apa. Mereka tak kenal nama sutradaranya. Mereka adalah para cinema goers yang cuma butuh hiburan , jalan-jalan sama pacar atau cuma ikutan trend. Asupan mereka rata-rata blockbuster movie, atau film-film box office. Film-film laris gitu lah.
Ini bukan sesuatu yang salah lho ya. Bahkan saya dulu mengawalinya juga dari situ. Tontonlah film-film yang menyenangkan dulu. MULAI DARI FILM YANG KITA SUKA. Santai aja. Kalo udah bosen, baru deh masuk ke tahap berikutnya.
LINGKARAN KEDUA: FESTIVAL
Ini adalah wilayahnya film-film yang menang festival atau penghargaan populer. Caranya mempelajari level ini adalah dengan cara seperti berikut:
-Tonton film yang menang penghargaan bergengsi dunia. Ada banyak festival film yang memberikan penghargaan bergengsi di dunia. Tapi yang paling jadi pusat perhatian industri adalah 2 festival yakni: Academy Award dan Cannes. Terserah anda mau nonton yang baru atau lawas. Kalo nyari film, cari yang ada gambar daun palem dan tulisan menang atau masuk nominasi di Academy Award atau Cannes.
-Film yang berkesan bagi anda, ingat-ingat nama sutradaranya.
-Di level ini pelajarilah sekilas teknik dasar produksi film. Gak usah detail amat kecuali anda mau jadi filmmaker. Cukup buat membantu pemahaman aja.
-Kalo anda sudah bisa menikmati film-film dari lingkaran ini, maka kita siap menuju level berikutnya.
LINGKARAN KETIGA: FILM BUFF
Ini adalah levelnya penggemar, pecandu, geek, cinephilia, enthusiast dll. Awas, banyak orang rese di sini hahaha
Di lingkaran ini ada banyak sub-lingkaran penontonnya sendiri-sendiri. Anda boleh pilih salah satu aja atau mencoba semuanya kayak saya. Sebenarnya terserah anda mau memulai lewat lingkaran yang mana, tapi kalo saya paling gampang masuk lewat lingkaran GENRE.
GENRE FILM
Ini wilayahnya film-film dengan genre tertentu. Karena saya sudah terbiasa mengapresiasi di lingkaran penonton kedua (Festival), maka saya lebih mudah menilai film-film yang ada di lingkaran ini. Yang bisa dilakukan adalah:
-Tonton film yang pernah dapat penghargaan (apapun) dari genre tertentu. Bila anda menikmati, biasanya akan ada reaksi ketagihan berantai. Bisa jadi anda akan suka pada genre tertentu dan anda akan terus mencari film di genre tersebut.
-Kalau anda masih belum peduli sama genre, nggak afdol hehehe. Anda musti “melek genre”. Kalopun ternyata anda nanti cuma cinta pada satu genre ya gak papa.
-Mulailah menonton film genre kesukaan anda tapi bikinan negara-negara yang berbeda. Kalo misal, biasanya nonton film zombie Amerika, coba tonton zombie bikinan negara lain.
Di lingkaran Film Buff sudah lazim kalo anda akrab dengan nama banyak sutradara. Maka jika sudah merasa lumayan melek di lingkaran ini, sekarang cobalah mencari referensi film berbasis reputasi sutradaranya. Ada sutradara yang mengkhususkan diri di satu genre, ada pula yang versatile. Untuk sutradara yang punya genre khusus ini kita bisa mengamati lebih dalam. Apa yang menjadi keunggulan dan kekhasan sutradara tersebut?
Nah untuk membantu anda memahami, pelajarilah soal storytelling film. Di lingkaran Film Buff, anda musti punya banyak ilmu untuk membedah.
AUTEUR
Ini wilayahnya jika kita tertarik pada kekhasan sutradara tertentu. Anda akan merasakan bahwa satu sutradara gayanya begitu kentara sehingga anda langsung mengenali bahwa film itu bikinan dia. Auteur adalah sebutan kritikus untuk sutradara yang memiliki kekhasan, gaya dan keunikan. Istilah kita mungkin nyentrik. Untuk mempelajari lingkaran ini:
-Kenali apa yang jadi ciri khas sutradar tersebut di filmnya
-Kenali kolaborator tetapnya: bisa aktor, komposer, penulis dan lain-lain
Di lingkaran ini, anda sudah banyak dapat referensi.
CLASSIC
Ini adalah wilayah film-film lawas yang udah jadi klasik alias sejarah. Dari persilangan mengapresiasi film di lingkaran festival, genre dan auteur, tak akan sulit mengetahui film-film apa yang wajib anda tonton.
Kalo mau praktis bisa deh beli Criterion Collection. Itu kumpulan film-film klasik terpilih. Kalo gak ada bujet ya liat List of Best Film by AFI (American Film Institute) trus nyari streaming di internet.
Nha karena film klasik udah bejibun karena sejarah sinema dunia udah 100 tahunan, maka mungkin langkah-langkah berikut ini bisa mempermudah:
-Comot film yang paling anda suka entah dari genre atau mungkin yang anda sering denger judulnya aja.
-Amati apa yang membedakan film tersebut dengan film-film lain sejamannya.
-Pengaruh apa yang ditiru oleh film-film jaman sekarang dari film tersebut jika ada.
Lanjut ya. Kalo anda sudah melek di 3 sub-lingkaran tadi maka silakan mencicipi lingkaran-lingkaran yang lain seperti:
CULT: Film-film yang tidak menang penghargaan tapi dipuja oleh sekelompok penggemar dalam jangka waktu yang lama. Film yang secara standar disebut “jelek” pun bisa masuk di lingkaran ini. Di Indonesia contohnya Azrax. Saya belum nonton...hiks....
ART FILM (termasuk AVANT GARDE/EKSPERIMENTAL/NEW WAVE dll): Ini isinya film-film “aneh”, nyeleneh, beda, nggak pakem. Sebagian mungkin masuk lingkaran festival film tapi biasanya nggak disukai orang umum. Kalo udah masuk di lingkaran ini dan kenal ama nama-nama sutradaranya maka anda sudah lumayan melek film.
PENUTUP
Nah begitu anda sudah nyaman, enjoy asoy geboy keluar masuk lingkaran-lingkaran penonton film yang tadi maka anda bisa membangun kerangka apresiasi anda sendiri. Anda bisa mulai belajar sejarah film, kritik film, relasi film dengan bidang lain (misal politik, sosial dan budaya) dan apapun yang anda mau.
Oh iya, ini contoh proses belajar saya:
LINGKARAN PERTAMA: Tonton film-film keluaran Marvel atau yang lagi nge-hits misalnya Avengers, Ayat-Ayat Cinta dan semacamnya.
LINGKARAN KEDUA: Tonton film-fim yang masuk FFI, Academy Awards dan Cannes misalnya Posesif, Marlina Pembunuh Dalam Empat Babak, La La Land dan semacamnya. Lama-lama tahu Stephen Spielberg, Martin Scorsese, Copolla, James Cameron dll.
LINGKARAN KETIGA:
GENRE: Karena sukanya action maka saya nonton semua film Jackie Chan, Bruce Lee dan Luc Besson lawas. Saya lumayan hapal ama judul-judulnya. Anda sukanya genre apa? Drama? Komedi? Tonton film-film genre kesukaan anda sebanyak-banyaknya.
AUTEUR: Saya nonton nyaris semua karya Quentin Tarantino dan Tim Burton serta sebagian karya Wes Anderson dan Stanley Kubrick.
CULT: Saya jadi penggemar sinema cult yang judulnya jarang diketahui orang seperti Only The Strong, Lady Terminator, El Mariachi dll.
ART FILM: Meski bukan penggemar setidaknya saya tahu karya Lars Von Trier, Luis Bunuel dan Pier Paolo Pasolini.
CLASSIC: Saya nonton film-film Akira Kurosawa, David Lean, film-film koboi (Spaghetti Western) karya Sergio Leone dan film-fim Alfred Hitchcock.
Sebagai tambahan kadang saya juga nonton film India, Perancis, Russia, Cina, Korea, Jepang dan Thailand yang tidak dibatasi lingkaran tertentu secara khusus.
Begitulah. Selamat menonton.
Post a Comment