Mungkin ada yang (lagi-lagi) nanya kenapa kok judulnya bahasa Inggris? Kok nggak nasionalis hehehe kayaknya saya perlu pamer kalau saya juga pernah bikin film berbahasa Jawa. Bahkan saya menggunakan huruf Jawa dalam credit title film saya. Sebenarnya sih namanya nasionalisme nggak harus mabok jargon kayak gitu. Mosok dari dulu nasionalisme cuma berwujud cosplay batik? Masa' nggak boleh mencintai negeri ini dengan cara berkarya non tradisi?
Ide judul FRIED RICE PRELUDE saya dapat dari nasi goreng yang saya makan bersama tim saya saat kegiatan syuting malam (BTW mangan sego goreng kuwi Indonesia banget to?). Selain itu sebelumnya saya juga berpikir bagaimana membuat sebuah film laga yang ada adegan masaknya. Kata PRELUDE berasal dari komposisi karya Bach favorit saya. "Prelude from Suite for Solo Cello No. 1", itulah judul komposisi yang sering saya mainkan dengan gitar saya jaman masih nge-kost di Jogja. Mau denger? KLIK DI SINI!
Sekarang saya sedang menggarap naskahnya yang udah sampai draft 3. Yang paling susah adalah menggarap adegan laganya. Maklum aja, naskahnya yang harus menyesuaikan kondisi kemampuan kita. Talent terbatas dan dana entah darimana. Saya bahkan bersiap terhadap kemungkinan terburuk dengan no budget. Ada lumayan banyak waktu untuk mempersiapkan produksi ini. Sekarang bulan Mei sedangkan saya berencana mengambil gambar bulan November.
Selama tenggat waktu ini saya dan tim berlatih, merekrut talents serta merekayasa naskah agar realistis untuk kami wujudkan. Kami ingin setidaknya FRIED RICE PRELUDE nantinya akan mengungguli standar yang kami capai di film SANDERA tahun lalu. Unggul dari segi cerita, akting, koreografi dan disain laga. Yah...kami usahakan.
Production video blog film ini bisa anda pantau di blog JAVORA Pictures DI SINI!
Atau bisa juga langsung ngobok-obok Youtube channelnya DI SINI!
Monggo mampir dan kita bisa ngobrol soal filmnya nanti.
Post a Comment