COLOSSAL (Nacho Vigalondo, 2016), FILM MONSTER/KAIJU BAPERAN

Sepertinya loh ya…menonton film itu, sama halnya kayak kehidupan. Don’t be too serious. Ada kalanya peristiwa-peristiwa kita periksa mendalam (seperti ilmuwan), tapi ada kalanya kita anggap peristiwa itu biarlah sekadar lewat asal dapet maknanya (seperti sufi…entah sufi yang mana). Tak perlu dalem-dalem menelitinya selama kamu dapet hikmah. Don’t dig too much if happiness is enough. Coro Jowone…asal ati ayem tentrem, ra sah jero-jero mikire. Ya tapi itu lamunan sesat saya hehehe…


Colossal adalah film komedi kelam yang dipersembahkan untuk anda yang sedang nggak mau ber-“jero-jero mikir” itu. Bukan berarti ini film nggak serius ya. Lupakanlah kacamata “Nolanistik” atau “Spielbergian” anda saat nonton film ini. Kalau anda terbiasa dengan cerita bikinan Charlie Kaufman (Being John Malkovoch, Adaptation dan Eternal Sunshine of The Spotless Mind)  mungkin ini adalah film yang akan anda sukai. Anda demen exclusively genre kaiju, tokutsatsu, Gundam, Ultraman? Hmmm saya nggak yakin ini film cocok buat anda. Colossal adalah film komedi (dark), romans, fantastik dan ya…KAIJU. Kaiju adalah genre film monster raksasa ala-ala Jepang. It’s fun, “lutju tur nyenengake”.

Gloria adalah cewek yang bermasalah dengan alkohol dan karena suatu peristiwa di masa kecil, ia punya masalah ingatan. Di New York ia mengejar karier sebagai penulis artikel online, namun berantakan. Hidupnya makin kacau setelah diusir Tim, pacarnya yang kaya. Pulang kampung ke pinggiran kota, Gloria ketemu lagi dengan Oscar, teman masa kecilnya. Oscar mengelola bar warisan bapaknya.  Ia punya dua teman yang membantunya, Garth si junkie dan Joel si ganteng culun. Baru aja dateng, Gloria udah bikin masalah. Ia nyaris dicumbu si Joel yang sebelumnya ia flirt duluan. Namun Oscar menaruh belas kasihan pada Gloria. Ia pun mempekerjakannya di bar.


Di saat yang sama, sesosok kaiju (makhluk) segede monas muncul di Seoul. Anehnya kaiju itu terkoneksi secara gaib dengan Gloria. Apapun yang Gloria perbuat, si kaiju akan bertingkah sama persis. Tapi keduanya hanya terhubung kalau Gloria menginjak area sebuah petak di taman dekat sekolah jadulnya. Gloria dan kawan-kawan yang menyadari hal itu, malah menjadikannya main-main. Begitu tahu main-mainnya mengakibatkan banyak korban, Gloria merasa bersalah. Belakangan muncul robot besar yang gedenya sama ama kaiju tadi. Ternyata itu adalah proyeksi dari si Oscar.

Masalah muncul ketika Gloria nggak bisa mengendalikan hasrat impulsifnya. Apalagi kalau ia mabuk. Ia ini tipe cewek-cewek labil yang gampangan ngeflirt tanpa mikir. Ia menggoda Joel dan tidur bersama. Oscar yang cemburu mulai berbuat menyebalkan. Selama ini Oscar memperlakukan Gloria lebih seperti teman daripada karyawan. Sejak hal itu, ia menunjukkan dirinya bahwa ia adalah boss. Saat keduanya bertengkar, Oscar memanfaatkan koneksi gaibnya dengan robot raksasa di Seoul. Ia pergi ke petak di taman dan bikin kerusakan. Gloria tak bisa tinggal diam. Ia mengkonfrontasi Oscar. Hasilnya, penduduk Seoul pun melihat bahwa kaiju proyeksi Gloria sedang berusaha melindungi kota dari ancaman robot.

Masalah jadi runyam ketika Tim, mantan Gloria muncul di kota. Ia mau balikan sama Gloria. Jadilah Oscar yang berang bin baper bertarung dengan Gloria di petak taman. Gloria kalah. Oscar mengancam, kalo Gloria balik ama Tim, ia bakal hancurin Seoul tiap pagi. Gloria pun bimbang antara balik ke New York ama Tim, atau menyelamatkan Seoul. Sejak saat itu Gloria pun ngerti bahwa Oscar nggak cuma cemburu, tapi juga punya masalah kejiwaan yang serius.

Akhirnya Gloria menemukan satu cara untuk mengalahkan Oscar sekaligus menyelamatkan Seoul.

Sounds a weird plot?
Ya emang hahaha…

Makanya saya bilang nikmati film ini secara santai.

Ndak bisa? Masih gak paham ama filmnya?

Ya coba pemanasan dulu nonton film yang scriptnya ditulis Charlie Kaufman deh. Not every film for everybody.

Anne Hathaway, selalu dengan “imutisitas”nya yang khas. Cuma aja dia udah bukan eranya Princess Diary. Setidaknya Anne bikin filmnya menyenangkan karena dialog-dialog dari naskahnya biasa aja. Garing enggak, basah enggak. Jason Sudeikis sebagai Oscar? Biasa aja. Dan Stevens sebagai Tim juga biasa aja. Kayaknya magnet film ini selain nama Anne Hathaway adalah si kaiju itu sendiri. Saya mah suka karena saya kan penggemar kaiju. Sutradaranya orang Spanyol, Nacho Vigalondo juga belum terkenal amat. Tapi ia pernah bikin film thriller soal time travel yang bagus. Judulnya Los Cronocrímenes.

Soal plotnya? Well, it’s funny. Filmnya lucu-lucu aneh. Gimana coba dua orang baper lagi bertengkar bikin monster segede Gaban gelut ama robot raksasa dan ngehancurin kota. Cuma jangan berharap adegannya bakal ancur-ancuran ala Pacific Rim. Karena kaiju dan robot itu cuma proyeksi dua orang baper, ya mereka tarungnya kayak sepasang pacar amuk-amukan.

Colossal (mirip ama karya Kaufman) adalah film yang bermain-main dengan konsep. Ndak ada tema besar substansial di sini. Sebenarnya intinya sih cuma film cewek kacau yang jadi pahlawan penyelamat kota (what the fuck…). Film ini mengajak bercanda dengan cara yang aneh. Jadi kalo anda nggak punya bibit “aneh” kemungkinan sukar menghibur anda. Kalo saya emang aneh jadi ya girang bukan kepalang nonton ini. Well…kaiju and Anne Hathaway! Bayangin siapa coba yang mau bikin film kayak gini. Seabsurd apapun sinetron laga kolosal fantasy di TV, saya pikir mereka nggak akan sejauh itu bikin film yang mau menampilkan Chelsea Islan dengan lembusora di layar lebar, dengan sutradara Joko Anwar misalnya. Kayaknya hanya Hollywood yang mahir serius dalam bermain-main.

Trus apa dong bagusnya?

-Lucu, menghibur
-Kalo anda fans Anne ya mungkin anda betah
-Kaijunya imut, robotnya jelek

Kurangnya?

-Dialog yang mengkal, nggak garing nggak basah, ndak memorable
-Ndak ada tema substansial yang mendalam, soal cinta atau apa kek…kosong
-Di bagian akhir compositingnya kasar. Cukup mengganggu polesan cinematic yang dibangun dari awal. Mungkin yang nggarap anak magang.

Kesimpulan umum?

Menghibur…tapi ya jangan berharap banyak J pokoknya ada kaiju saya udah bahagia.




Artikel dengan kata kunci terkait:

Bagikan artikel ini :

Post a Comment

 
Copyright © 2011.   JAVORA INSTITUTE - All Rights Reserved