5 Cabang Kreativitas: Semacam pemetaan dalam proses berkarya

Rajah ini kunamai "Lima Cabang Kreativitas". Lima hal dalam cabang itu menentukan kualitas karya kreatif kita.


1. Passion alias kecintaan, hasrat, gairah. Berkarya dengan passion akan memiliki nilai. Tanpa passion, karya hanya akan menjadi barang mati. tak ada maknanya bagi kita karena kita melakukannya tanpa hasrat.

2. Spirit, semangat. Udah passion tapi kalo nggak semangat berkarya ya akhirnya cuma jadi khayalan. Spirit ini ditentukan oleh level "baterai kreatif" dalam diri kita.

3. Skill, ketrampilan. Orang Cina menyebut skill sebagai "kungfu". Kalau sudah passion, semangat udah ada, sekarang kita harus terus berkarya sampai kita tak mengalami hambatan teknis. Udah mahir. Kalau skill berhasil dibentuk, maka kita bisa mewujudkan ide kreatif dengan nyaman.

4. Interaction atau interaksi (opo yo boso Jawane?). jadi ketika karya sudah jadi atau ditampilkan, karya itu perlu berinteraksi dengan apresiator. Mendapat respon. Apakah karya kita mempengaruhi mereka? Apakah karya kita sudah bagus? Dengan berinteraksi, kita akan dapat banyak masukan atau kritik.

5. Taste, cita rasa. Ini puncak pencapaian berkarya kreatif. Karya dengan taste yang khas, unik, beda, gila akan mendapat tempat di hati. Nggak garing, gitu istilah ngepopnya. Karena bisa saja seseorang udah punya 4 hal yang sebelumnya tapi jika karyanya nggak ada taste, maka karyanya akan garing. Wong Jowo ngomong...wagu! Taste inilah yang "mahal". Taste itu melewati pencarian yang panjang. Inilah kenapa setiap karya kadang ada penyuka ada juga pembenci. Hubungannya adalah dengan taste! Tiap orang memiliki taste berbeda. Taste saya, kamu, dia, beda.

Nah, pesan saya (yang jelas-jelas menggurui) untuk kali ini adalah:

Segera upgrade baterai kreatif kalian!
Cari taste kalian!

"Satu karya buruk lebih baik daripada seribu cocotan bagus!

Artikel dengan kata kunci terkait:

Bagikan artikel ini :

Post a Comment

 
Copyright © 2011.   JAVORA INSTITUTE - All Rights Reserved