Nonton film-film Tornatore itu selalu penuh keceriaan. Meski berlatar kepahitan kondisi sosial politik, karakter-karakternya selalu digambarkan karikatural. Nuovo Cinema Paradiso, Legend of 900 dan juga The Star Maker alias L'uomo Delle Stelle. Tornatore selalu piawai membikin karakter yang hidup, berwarna sekaligus tragis. Tak cuma itu, Ennio Morricone sebagai komposer musiknya membuat saya jatuh hati bulat-bulat sama film-filmnya.
By the way, tulisan saya mengandung sedikit SPOILER. Tapi menurut saya, gak masalah sih. Filmnya Tornatore tidak menjual twisted story. Meski anda ngerti arah ceritanya gimana, anda akan tetap terhibur. Menikmati fim Tornatore itu adalah menikmati karakter-karakter unik. Nggak cuma karakter utama, para karakter latarnya selalu menawan dengan keunikan mereka. Simak saja.
![]() |
Beata dan Morelli |
L'uomo Delle Stelle adalah kisah soal Joe Morelli, seorang penipu yang menyamar sebagai agen casting atau pencari bakat. Ia berkeliling di pedesaan Sisilia dengan modal mobil box dan kamera. Kepada orang-orang ndeso, ia menjanjikan harapan untuk menjadi bintang film di Roma. Kepada yang mau di-casting, ia memungut bayaran dengan janji akan dikabari beberapa minggu lagi. Macam-macam orang yang ikutan casting. Mulai dari janda yang membayar uang casting pakai tubuhnya, mantan tentara yang trauma sampai polisi yang merasa salah profesi. Morelli membujuk dengan sangat meyakinkan. sampai-sampai gerilyawan pemberontak saja ia tipu.
Beata, adalah seorang gadis yatim piatu di kampung. Body-nya semlohay naudzubillah (yes, you will see her naked and showing her stuff...makanya jangan tonton bareng anak-anak!). Kerjaannya serabutan bantu-bantuin tetangga yang butuh; mencuci, menyetrika, bersih-bersih dan lain-lain. Upahnya dikit. Tapi kalo dia mau nunjukin nenen-nya, dapet duit lebih. Jadi Beata ini meski cantik semlohay, lugu dan begonya minta ampun. makanya jadi korban pelecehan lelaki hidung belang tetangganya.
Melihat Morelli datang ke kampungnya bawa janji-janji jadi bintang, Beata tertarik. Bela-belain ia digrepe-grepe sama rentenir agar bisa bayar uang casting. Karena bodonya lebay, Morelli malah eneg liat Beata. Diusir dan disepelekan malah bikin Beata jatuh cinta sama Morelli. Morelli risih dan mencoba meninggalkan Beata. Beata nekad sampe ngejar dia ke Roma.
Ternyata emang Morelli gak ke Roma. Tipuannya ketahuan. Maka dihajarlah ia sama orang-orang yang ia tipu. Saat itu hanya Beata yang peduli. Selanjutnya tonton sendiri hehee.
Film Tornatore satu ini mirip-mirip ama sebelumnya, menggambarkan Itali jadul; tahun 50an. Saat itu masa pemilu di Italia. Kelompok Kristen demokrat bertarung dengan komunis sosialis dan lain-lain. Di samping itu juga ada milisi pemberontak dan mafia. Tornatore menggambarkan persentuhan karakter Morelli dengan mereka secara karikatural. Morelli, si penipu ini diperankan apik oleh Sergio Castellitto. sayang dia nggak terkenal di luar Itali. Meski jelas merupakan bajingan, ada juga sisi baik si Morelli. Sewaktu Beata menawarkan diri digrepe-grepe ama jasa coli sebagai bayaran agar jadi artis, Morelli menolak. Ia tahu betapa pahit nasib Beata. Ia nggak mau nambah-nambahin ngerusak Beata. Beata ini perempuan korban kebangsatan lingkungan. Anak haram yang dilecehkan. Yaaa meski akhirnya Morelli mau juga nyicipin...lha wong emang tubuh Beata aduhai semlohay naudzubillah. Beatanya mau-mau aja sih.
Beata, karakternya agak membingungkan. Apakah ia benar mencintai Morelli? Apa hanya karena ambisinya jadi artis? Kalaupun cinta, ia begitu lugu dan nekad. Nah, apakah akhirnya Morelli bisa juga mencintai Beata? Nggak cuma demen bodynya thok? Tonton aja hehehe.
APIKE:
-Tornatore udah kayak jaminan mutu. Suka ama Cinema Paradiso? Malena? Legend of 900? Maka ini juga akan anda sukai.
-Musik dari Ennio Morricone adalah alasan lain selain yang saya sebut tadi.
-Ada bugilnya. Astaghfirullah.
KURANGE:
-Adegan Morelli ngapusi warga kadang terasa berkepanjangan. Plot seakan muter di situ. Karena Tornatore piawai bikin adegan maka masih tetap nikmat, tapi ceritanya jadi terulur-ulur.
Kesimpulan? Kalo suka film klasik ala Cinema Paradiso, this is RECOMMENDED.
Post a Comment